Sabtu, 21 Juni 2014

PPDB Kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015 SMA N 1 Banjarnegara

 Informasi PPDB kelas X Tahun Pelajaran 2014/2015 SMA N 1 Banjarnegara
Bagi Para Peserta Didik kls IX SMP/MTs, sebagai berikut.
1. Pengambilan Formulir tanggal 26 Mei s.d 3 Juli 2014 (bisa mengunduh FORMULIR)
2. Pengembalian Formulir tanggal 30 Juni s.d 3 Juli 2014 Ke Sekretariat PPDB SMANSABARA
3. Pengumuman Penerimaan tanggal 7 Juli 2014
4. Pendaftaran Ulang 10 - 11 Juli 2014
5. Biaya Pendaftaran Gratis
Terimakasih



Soedirno
PENDIRI SMA NEGERI 1 BANJARNEGARA
H.M. SOEDJIRNO

Dalam rangka HUT yang ke 26 kita perlu mengingat kembali sejarah berdirinya SMA Negeri Banjarnegara secara lengkap. Bapak Drs. Darjadi selaku Kepala SMA Negeri, telah memerintahkan kepada Wakasek Humas untuk mencari data atau sumber bahan yang authentik tentang sejarah berdirinya SMA Negeri Banjarnegara. Pada tanggal 23 dan 27 Juli 1987 Humas SMA Negeri telah mendapatkan informasi secara lisan dari dua orang tokoh Panitia dan Pendiri SMA Negeri Banjarnegara yaitu Bapak Zaelani (Ex.Sekwilda Kab.Banjarnegara) dan Bapak M.Soedjirno (Ex.Bupati Kepala Daerah Kabupaten Banjarnegara). Arsip atau sumber data yang authentik sulit ditemukan kembali, akibat sering pindahnya Kantor Pemerintah Daerah yang merupakan sentral kegiatan sejak 1956 s/d 1987.
Namun demikian banyak sekali informasi yang akurat yang kami dapatkan dari kedua tokoh Panitia/Pendiri SMA Persiapan Negeri Banjarnegara, yang dapat kami jadikan bahan untuk menyusun kilas sejarah berdirinya SMA Negeri Banjarnegara.
Sebelum Panitia pendiri SMA Persiapan Negeri Banjarnegara terbentuk, sebenarnya di Banjarnegara telah ada SMA/C Swasta pada tahun 1956 yang kemudian karena situasi dan kondisi pada waktu itu sebagian memisahkan diri menjadi SMA Taman Madya dan SMA '45.
SMA/C berjalan terus sampai berfusinya dengan SMA Persiapan Negeri menjadi SMA ABC dengan Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan RI No.15/SK/B.III tertanggal 5 Oktober 1961. Kedua sekolah tersebut diatas diambil alih oleh Kementrian Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Republik Indonesia dari Panitia Pendiri SMA Persiapan Negeri di Banjarnegara.
Adapun guru-guru yang mengahar di SMA/C pada waktu itu ialah Bapak R.Adi Mulya almarhum, Bapak Hizbul Achmadi almarhum, Bapak Brahim Budhiarto almarhum, Bapak Hofoer Adiatmodjo, Bapak Tasir Sudiro dll. SMA/C memang erat implikasinya dalam goresan sejarah berdirinya SMA Negeri, sebab alumni SMA/C seperti Dra.Ong Ertje akhirnya ikut mengajar di SMA ABC Persiapan Negeri dan juga Bapak Sugir Wartono ikut mengajar dan bahkan menjadi Pengurus BP-3 sampai sekarang.
Demikian pula guru-guru yang memenuhi persyaratan akademis dan teknis Kepegawaian ikut diambil alih dan diangkat menjadi Guru SMA Negeri Banjarnegara.
Untuk mengikuti derapnya akselerasi Pembangunan khususnya dibidang Pendidikan oleh Bapak Bupati Kepala Daerah Kabupaten Banjarnegara yaitu Bapak R.Soemarto (almarhum) kira-kira tahun 1958 dibentuk Panitia Pembangunan Daerah yang bertugas membangun :
  1. SMA Negeri
  2. SPG Negeri
  3. SMEA Negeri
  4. Taman Makam Pahlawan
  5. Tugu
Susunan Personalia Kepanitiaan hilang berkas-berkasnya, yang jelas Panitia Pembangunan Daerah tersebut dikoordineer Panca Tunggal Kabupaten Banjarnegtara, diantaranya Bapak S.Pramantoro, Bapak Kapten Suparno, Bapak Letnan Abdul Sujud, Bapak Zaelani, Bapak Roemadi dan beberapa tokoh pengusaha seperti almarhum Oey Tjoe Im, Tan Hian Hie, Oey Thian Khe, Liem Phek Soen dll.
Bapak M.Soedjirno pada waktu itu menjabat Camat Kota Banjarnegara, dan kemudian dipromosikan menjadi Wedono di Purworejo Bagelen, dan akhirnya pada bulan September 1959 dicalonkan menjadi Bupati Kepala Daerah Kabupaten Banjarnegara, dilantik secara resmi pada bulan Desember 1959.
Perjuangan untuk mendirikan SMA Negeri Banjarnegara secara operasional digerakkan kembali, karena atas desakan seluruh rakyat Kabupaten Banjarnegara liwat forum Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong.
Pihak Panitia dan Para tokoh Pendiri SMA Negeri Banjarnegara bekerja secara optimal, dengan bantuan partisipasi seluruh rakyat Kabupaten Banjarnegara yang merupakan pendukung utama (kern drager) khususnya yang mengenai dana pembangunannya, maka terwujudlah Gedung utama bagian depan yang menelan biaya kira-kira Rp.800.000,-.
Disamping itu Panitia mengusahakan perumahan untuk guru yang terletak disebelah Utara Terminal Bus dan didepan Kantor Agraria. Tak lupa kami catat dalam sejarah, bahwa fihak Panitia membeli Buku-buku pelajaran ke Bandung dan Jakarta satu Truk dan satu Pick Up penuh untuk kegiatan belajar para siswa dan pegangan (handleiding) para Guru.
Para siswa SMA Persiapan Negeri Banjarnegara mula-mula menempati gedung dibelakang KODIM, dan menjelang kepindahan ke Gedung Baru, sementara pindah ke SMP I Negeri Banjarnegara bersama-sama siswa SMA/C yang menempati bekas loods yang dibuat menjadi klas oleh Pimpinan SMP Negeri pada waktu itu.
Setelah gedung dan perlengkapan meubelair komplit, maka para siswa Persiapan Negeri kira-kira bulan Augustus 1960 pindah ke Gedung yang Baru, berikut siswa SMA/C dan Pegawai Staf TU-nya yaitu Sdr.Jajuliu dan Chambari.
Yang unik sekali ialah perjuangan fihak Panitia secara vertikal dalam rangka mencari legalitas, baik di Perwakilan Dep.P.D.& K Tk I di Semarang maupun di Departemen P.D.% K Jl.Tjilacap 4 Jakarta.
Bapak Zaelani ceritra kepada kami, pada suatu ketika Mr.Sewojo (Inspektur SMA) dari Jakarta mengadakan perjalanan dinas ke Jawa Timur, naik kereta api liwat Gombong, kemudian didalam kereta api membaca koran/harian Sin Mien, dimana didalam ada beritanya berdirinya SMA Persiapan Negeri Banjarnegara yang ditackle oleh suatu Panitia Pendiri SMA Negeri Banjarnegara, beliau terus turun dari kereta api, ganti kendaraan (overstappen) menuju Kabupaten Banjarnegara menemui Bupati dan fihak Panitia.
Mengaiteer kata-kata Bapak Zaelani met of zonder Mr.Sewojo Panitia Persiapan SMA Negeri jalan terus, karena Bp.Sewojo marah-marah dengan Bahasa Belanda geen houdend verzoek om vergunning tot het bouwen van cen gedung SMA gebouw, met stempel allemaal ..........
Toevallig Bupati dan Sekwilkdanya ngerti Hollands spreken ..... ini merupakan challenge and response welke bepaalend zijn voor het opkomen in stand blijven en vervallen van beschavingen.
Mempersingkat jalannya sejarah, maka fihak Panitia akhirnya mendapat legalitas dengan pertolongan/bantuan moril dari Mr.Hutauruk dan Bapak Darjono Hadiwijoyo (Hoofdakte-Pegawai Tinggi di P.D.K. Jakarta) serta dorongan bapak B.M.Ihwan di Perwakilan Departemen P.D.& K. Jawa Tengah.
Tidak lupa kita catat dalam sejarah para tokoh pendiri SMA Negeri yang tercantum/terukir ditugu SMA Negeri Banjarnegara yaitu :
  1. Soedjirno
  2. Soeparno
  3. S.Prasmantoro
  4. Zaelani
  5. Ramelan
  6. Moch.Kosim
  7. Soendarjo
  8. Abdoel Soedjoed
  9. Liem Pek Soen
  10. Ong Hok Soen
  11. Oey Thian Khe
  12. Oey Tjoe Im
  13. Tan Hian HIe
  14. Soekarno
  15. Oetoro
  16. Roemadi
  17. Soewandhi
  18. Soegeng
  19. S.Diphosoemarto
diantara para bapak yang tersebut diatas No. 1 s/d 19 ada yang sudah meninggal dunia, semoga mereka mendapatkan tempat yang layak disisi Tuhan.
Untuk jelasnya mengapa HUT SMA Negeri Banjarnegara jatuh pada tanggal 1 Augustus, ialah bertepatan dengan keluarnya surat Keputusan Menteri Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Republik Indonesia No.151/SK/B.III tertanggal 5 Oktober 1961 yang berbunyi sebagai berikut (terlampir).
Mengenai Pimpinan/Kepala Sekolah sejak tahun 1960 s/d 1987 telah berganti beberapa kali :
  1. Bapak J.Katijan (1960 - 1961)
  2. Bapak Moch.Akbari (1961 - 1979)
  3. Bapak Soedarjo (1980 - 1982)
  4. Bapak Soechemi Harsosiswojo (1982 - 1984)
  5. Bapak Drs. Darjadi (1985 - sekarang 93)
Begitu pula tenaga edukatip silih berganti datang dan pergi, ada 4 orang Guru SMAN yang masuk KKO yaitu :
  1. Bapak Soetardi
  2. Bapak Soetrisno
  3. Bapak Asmali
  4. Bapak Soenarto
Ada yang pindah menjadi dosen di AKABRI dan Universitas 11 Maret yaitu :
  1. Bapak Bernadi
  2. Bapak Drs.Sentot Budiraharjo
Ada yang melanjutkan studinya di Universitas Gajah Mada yaitu Bapak Suyudi Nadi.
Ada yang dibawa pergi oleh suaminya yaitu :
  1. Ibu Sufiatin
  2. Ibu Lestari
  3. Ibu Sulistiyani
  4. Ibu Tuti Woeryanti
Ada yang pindah tukar tempat yaitu Bapak Oey Ki Tjau ke SMA Pekalongan dan Bapak Noer Cholesh dari SMA II Purwokerto ke SMA Negeri Banjarnegara. Bapak R.Soenarto dan Ibu Atjih Soedarsih ke Malaysia dan Purworejo punya sejarah tersendiri. Bapak Imam Suroso pindah ke SMA Brebes, Bapak Imam Soejono pindah ke Irian Barat. Sedang yang dipromosikan selama 26 tahun baru 2 orang Guru senior yaitu :
  1. Bapak Hudojo keSMA PGRI Purworejo Klampok
  2. Bapak Drs. Kadi Woeryanto ke SMA Negeri UGB Karangkobar
Guru Agama Islam mengalami pergantian menurut selera Pimpinan Depag Kab. Banjarnegara dalam rangka tour of duty yaitu :
  1. Bapak Woestho
  2. Bapak Yusup Sarjono
  3. Bapak Zaeni Ichsan
  4. Bapak Mujamil
  5. Bapak Mahmud Lasim
  6. Bapak Drs. Karto cs
Mengenai Staf TU kebanyakan dropping dari Jakarta yang dibawa oleh Bapak Soemantri dan Bapak Suyud Madiono sudah pada pensiun semua, sedang pimpinan TU berturut-turut mengalami pergantian :
  1. Bapak Suyud Madiono
  2. Bapak Karsono
  3. Bapak Achmari
Penataran untuk para Guru Bidang studi baik yang Nasional maupun Regional selalu diikuti dengan penuh dedikasi dan disiplin demi meningkatnya sikap personal dan professional. Juga peningkatan ketrampilan liwat MGBS dan PKG, dimana SMA Negeri Banjarnegara merupakan tempat sanggar PKG untuk Mathematika, Biologi, Phisika dan Kimia.
Perkembangan pembangunan phisik gedung, baik yang mendapatkan bantuan rehab dari BP-3 dan dari Pusat (Inpres), dapat kita lihat secara visual sekarang. Mengenai lulusan para siswa sejak 1963 s/d 1987 sudah beribu-ribu, dan melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi hingga meraih titel : Ir, Doktor, Drs, Dra, BA, SH, dll, dan sekarang sudah pada menduduki sleutel posisi di masyarakat baik di Pusat maupun daerah.
Demikianlah catatan singkat secara global tentang SMA Negeri, tidak sistimatis dan tidak wetenschaapelijk, hanya sekedar untuk mengenal kembali kemampuan dan identitas kita bersama, sebab mengenai apa-apa yang telah kita perbuat sudah merupakan comitment bersama, tanpa pamrih sedikitpun.
Pihak Panitia/Pendiri SMA Negeri, Dewan Guru, Staf TU, BP-3 dan Pemerintah setempat adalah inherent, kesemuanya integrited dan motivated terhadap SMA Negeri Banjarnegara. Filsuf sejarah Bangsa Inggris R.G.Collingwood pernah menulis : "Knowing yourself means knowing what you can do; and since nobody knows what he can do until he tries, the only clue to what man can do is what man has done. The value of history, then is that teaches us what man has done and thus what man is"
Dengan mengenali sejarah SMA Negeri Banjarnegara yang memperlihatkan kemampuan dan kelemahannya, hingga memberikan kearifan (wisdom) atau wawasan (insight) kepada kita untuk menggalang ketahanan sekolah dengan pelbagai unsur/aspek insaninya, ideologi, politik, ekonomi,sosial--budaya dan hankam.
Guna edukatip dari pada sejarah terutama dikenakan terhadap bidang-bidang yang memerlukan pertimbangan (judgement) seperti bidang strategi. Hal itu jelas jika dilihat dalam kontradistinksi dengan guna instruktip yang lebih dikenakan terhadap bidang taktis dan yang menyangkut pengetahuan siap dan ketrampilan (skill).
Pimpinan sekolah dengan stafnya selalu menjaga existensi teamwork yang harmohis dan favourable dengan menggunakan management yang paling mutakhir, risantal maupun vertikal dalam rangka mencapai tujuan pendidikan nasional dan menuju lepas landas.
James Menzies Black dalam bukunya "How to grow in Management" berkata "An effective communication is the fuel for strengthening a group dynamic" yang artinya suatu komunikasi yang efektif merupakan bahan bakar yang memperkuat dinamika kelompok.

Bung Karno pernah mengatakan "Jas Merah" yang artinya jangan sekali-sekali melupakan sejarah. Oleh karena itu, kita harus tahu dan menghargai apa yang telah terjadi dimasa yang lampau. Berikut ini kami paparkan sejarah singkat berdirinya SMA Negeri 1 Banjarnegara.
SMA Negeri 1 Banjarnegara yang didirikan pada tahun 1961 merupakan sekolah tertua di Kabupaten Banjarnegara sehingga layak bila ada anggapan predikat barometernya pendidikan sekolah menengah. Dan tidak disangsikan lagi bahwa SMA Negeri 1 Banjarnegara memperoleh kepercayaan besar untuk mendidik putra-putri terbaik Banjarnegara.
Untuk saat ini SMA Negeri 1 Banjarnegara mampu menampung 9 kelas pertahunnya dengan jumlah siswa 360 sehingga keseluruhan siswa sampai kelas XII kurang lebih 1080 siswa. Dengan mendasarkan pemikiran “Global Competetion” mulai tahun ini (2007) melakukan pembenahan dengan mengajukan program “ Rintisan Sekolah Berstandar Internasional”. Keikutsertan SMA pada program tersebut mendampak pada konsep pengembangan sekolah. Dengan kata lain perlu ada review tentang paradigma sekolah yang dianut.
Konsekuensinya harus banyak dilakukan rancangan perubahan yang cukup mendasar pada skala prioritas untuk ikut berpartisipasi dalam persaingan Internasional. Dengan tanpa bermaksud mengurangi makna mata pelajaran sosial, maka Hard Science harus lebih banyak mendapat kepedulian. Dalam kerangka tersebut sekolah mencoba merintis program Kelas Intensif yang dikelola dengan cara yang berbeda, mempertimbangkan pelayanan siswa untuk menelurkan mutu tinggi yang dinginkan.
Meskipun diakui oleh banyak kalangan di Banjarnegara kalau out put siswa sebagian besar meneruskan kuliah dan diterima di perguruan tinggi baik Negeri maupun Swasta, pada angka riil masih belum menjadi cermin cita-cita warga sekolah. Hal tersebut disebabkan sebaran out put siswa pada Perguruan Tinggi Berkualitas jumlahnya masih terbatas. Dengan menyadari potensi dan kekurangannya, SMA 1 Banjarnegara melakukan reorientasi pengembangan sekolah dengan mengedepankan profesionalismenya. Diharapkan dengan pasti prestasi-prestasi Nasional maupun Internasional bisa diraih. Dan perkembangan sekarang menunjukan ada kecenderungan ke arah itu.
Dengan pemaparan tersebut di atas tersirat bahwa persaingan yang di hadapi SMA Negeri 1 Banjarnegara bukan lagi SMA-SMA yang ada di Kab. Banjarnegara tetapi siswa-siswa terbaik yang ada di Indonesia bahkan Internasional. Konsekuensi logisnya adalah pertama, SMA Negeri 1 banjarnegara sangat memerlukan banyak dukungan dari masyarakat dan juga dari pemerintah Kabupaten, dan kedua, SMA Negeri 1 Banjarnegara dalam manajerialnya tidak bisa disamakan dengan dengan sekolah sekitar.
Dengan bertitik tolak pada pemikiran tersebut maka bentuk ragam pelayanan terhadap siswa dalam mengembangkan potensinya secara maksimal menjadi perhatian serius. Sekolah berwawasan khusus, program life skills, Sekolah Berstandar Internasional, Program Pengembangan Diri, Integrasi Imtaq dan Iptek, Kurikulum KTSP disinergikan dengan Menejemen Berbasis Sekolah untuk memperoleh Output dan Outcome yang berkualitas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar